Pembina dan Rois Nurul Madinah

Pembina dan Rois Nurul Madinah
KH. Faris Fuad Hasyim dan Raden Sigit Permadi Sadewa

Ziarah Kubur Makam Pangeran Luwung

Ziarah Kubur Makam Pangeran Luwung
Kuncen Makam Pangeran Luwung, Raden Sigit Permadi (Rois Nurul Madinah), Nasrizal, Adi Setiadi

Sholawatan di Musholla Al-Karomah

Sholawatan di Musholla Al-Karomah
Bagus (Santri Songo Nurul Madinah), Taufik, Adi Setiadi, Raden Sigit Permadi(Rois Nurul Madinah), Kusnadi Saputra (Ketua DKM Al-Karomah), Iskandar, Nasrizal

Senin, 31 Mei 2010

Fastabiqul Khairat

Berbuat kebajikan adalah perintah Allah dan juga perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Tempat untuk berbuat kebajikan adalah alam dunia ini, yaitu selagi nyawa di kandung badan. Setelah mati, seseorang tidak akan dapat lagi berbuat sebuah kebajikan apapun juga. Seluruh amalnya akan berhenti; dia tidak lagi dapat melaksanakan shalat, berpuasa, berhaji, membaca Al Qur’an atau mensedekahkan hartanya dalam rangka mendapatkan buah kebajikan. Oleh karena itu kesempatan berbuat amal kebajikan hanyalah ketika hidup di dunia ini saja.

Ada dua lapangan kebajikan yang dapat diperbuat sebagai amal shalih bagi setiap mu’min. Yang pertama adalah kebajikan secara vertikal, kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala seperti; shalat, dzikir, membaca Al Qur’an, berpuasa, menunaikan ibadah haji dan lain-lain; kedua adalah kebajikan yang bersifat horizontal kepada sesama makhluk Allah seperti; bersedekah, mengajarkan ilmu, memberi nasihat dan bantuan material, membina sarana sosial dan lain-lain.

Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Manusia terbaik adalah orang yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain”. Artinya, semakin banyak seseorang itu mengorbankan diri dan hartanya bagi kemaslahatan ummat, maka semakin tinggilah kedudukannya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Islam tidak mengajarkan seseorang itu bersifat egois, hanya mementingkan diri sendiri saja.

Ada orang yang baik hubungan vertikalnya kepada Tuhan, tetapi sangat buruk budi dan akhlaknya kepada sesama makhluk. Orang seperti ini tidak termasuk dalam golongan orang yang baik, karena dia tidak memberi manfaat kepada orang lain. Betapa banyak hari ini orang-orang yang hanya memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan aku; anakku, istriku, hartaku, rumahku, jabatanku, kedudukanku, kepentinganku, ku…ku…dan ku

Di awal tahun ini, Mari berlomba-lomba berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya. Dan rebutlah tempat terbaik di akhirat sebagai balasan atas usaha kita di dunia ini. Fastabiqul Khairat….!!

1 komentar: